OrangeMagz.com — Masih seputar film Joker, lagi-lagi satu fakta terkuak dan menjadi poin unik film ini. Salah satu adegan epic film ini yaitu di mana Arthur atau Joker melakukan tarian setelah melakukan pembunuhan menjadi sorotan.
Dilansir dari HAI, adegan tarian ini dipuji namun sekaligus dikritik pengamat film. Adegan tarian yang dimaksud adalah ketika Joker berada di sebuah kamar mandi. Ia berada di sana usai melakukan pembunuhan yang brutal di kereta bawah tanah.
Joker, seperti yang digambarkan oleh Phoenix dalam aktingnya terlihat sebagai sosok yang secara fisik kurus namun berotot. Tampangnya seperti orang kelaparan, ganas—yang bila ditinjau secara psikis, Joker juga sedang bingung karena aksi kebinatangannya itu.
Nah, Sob, ternyata, adegan yang rumit tadi bukanlah bagian dari naskah aslinya. Joaquin Phoenix seharusnya nggak perlu melakukan tarian tersebut.
“Di naskah, Arthur masuk ke kamar mandi, sembunyikan pistol, mencuci riasan wajahnya, melihat dirinya di cermin dan berkata, ‘Apa yang telah kulakukan?’,” ujar Todd Philips, sutradara film Joker kepada Indiewire, pekan lalu.
Komentarnya soal adegan di kamar mandi itu adalah interpretasi aktornya sendiri. Namun, berkat akting Joaquin itulah, ia membuat satu adegan yang memukau di film Joker.
“Saat kita udah di lokasi syuting, Joaquin dan saya ngeliat sekeliling dan berpikir bahwa ini bukanlah sosok Arthur. Kenapa Arthur begitu peduli dengan pistolnya? Lalu kami mulai berpikir untuk mencari cara berbeda yang sesuai dengan kepribadian Arthur,” lanjutnya. Dalam penjelasannya, adegan itu adalah tindakan improvisasi yang menakutkan. Namun setelah dilakukan, memang ia lebih terlihat apa adanya.
Nggak heran, salah seorang kritikus tari, dikutip HAI dari The New York Times, Gia Kourlas menilai kinerja Phoenix adalah “hebat”.
“Ini lebih berkaitan dengan cara bernuansa tubuh yang bisa mengekspresikan emosi,” katanya lagi.
Padahal naskah asli Joker sebenarnya hanya menggambarkan betapa paniknya Arthur usai membunuh. Arthur seharusnya hanya berdebat dengan dirinya sendiri di cermin dan menggenggam pistol lalu menekannya, untuk memastikan nggak ada peluru yang tersisa.
Seharusnya Arthur cukup berdebat di cermin, namun Joaquin berimprovisasi dengan menari, yang untuk pertama kalinya menggambarkan sisi emosional Arthur yang mengubahnya menjadi Joker.
Terlepas dari betapa mengerikannya kesan yang ditimbulkan adegan tersebut, kita tahu bahwa tarian yang dilakukan Joaquin merupakan cara untuk mengekspresikan rumitnya konflik mental yang dialami Arthur/Joker di dalam film. Duh, dalem banget, ya, Sob!
Reporter: Ferhani
Sumber: hai.grid.id
Berikan Komentar: